Salah satu komoditas bidang pertanian yang unggul di Kecamatan Pakem, Yogyakarta yang tingkat produksinya tinggi merupakan buah salak. Namun, banyak masyarakat yang masih belum memanfaatkan sepenuhnya potensi yang besar ini. Menanggapi hal ini, mahasiswi yang mengikuti KKN UGM bernama Fathimah berinisiatif untuk mengadakan kegiatan pelatihan dan demonstrasi pembuatan sari salak kepada masyarakat Sembung. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah komoditas salak serta membuka bisnis baru bagi masyarakat sekitar. 

Fathimah menjelaskan bahwa untuk membuat sari salak, diperlukannya beberapa alat seperti pisau, baskom, panci, kukusan, kompor, sendok, botol. Kemudian bahannya, Gula 13,5%, CMC 0,25%, Asam Sitrat 0,2%, Natrium Benzoat 0,1%, dan air. Pertama-tama, kupas dan bersihkan kulit luar beserta kulit ari yang menempel. Buang biji salak, lalu daging buah direndam ke dalam air untuk menghindari pencoklatan. Blanching daging buah menggunakan uap air panas selama 5 menit. Haluskan menggunakan blender dengan ditambah air sebanyak 300 ml setiap 100 gram daging buah. Tambahkan Gula 13,5%, CMC 0,25%, Asam Sitrat 0,2%, Natrium Benzoat 0,1%, rebus hingga mendidih. Saring dengan kain penyaring pisahkan ampasnya. Terakhir, dinginkan dan kemas menggunakan botol yang telah disterilisasikan. Setelah semua proses telah dilakukan, produk akan bertahan kurang lebih selama 2 minggu.

Penulis: Gavin Amodia